Terorisme Bukan Dari Islam ( Bagian 1) 

Artikel Inspirasi Muslim – Bidang Dakwah Rumah Sakit Ridhoka Salma Cikarang

Dr. Musyaffa’ Addariny, Lc. M.A حفظه الله تعالى

Jawaban Ilmiah terhadap Pilar-pilar Terorisme

(Oleh: Dr. Kholid bin Muflih Abdulloh alu Hamid)

 

Bismillaahirrohmaanirrohiim… Segala puji bagi Alloh, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan memohon petunjuk-Nya, sebagaimana kami memohon perlindungan pada-Nya dari kejelekan diri dan perbuatan kami… Barangsiapa yang ditunjuki-Nya, maka tiada seorang pun yg mampu menyesatkannya… Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat menunjuki-Nya.

 

Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah, melainkan Alloh semata, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rosul-Nya, semoga Alloh mencurahkan sholawat dan salam yang melimpah kepada beliau, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du:

 

Sungguh, beberapa kasus pemboman dan kezholiman yang meletus di negara ini pada tahun-tahun lalu, mengharuskan kita merenung panjang, untuk mengetahui apa yang mendasari mereka melakukan perbuatan itu. Kita juga patut bertanya-tanya:

 

Bagaimana jalan ke Neraka, bisa dipahami oleh mereka bahwa itulah jalan menuju Surga?!

 

Bagaimana tindakan mengkhianati janji, pengrusakan di atas muka bumi, dan menyulut api peperangan itu menjadi suatu keuntungan?! Padahal Alloh telah berfirman:

 

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (البقرة: 27)ـ

 

(Orang-orang yang fasik adalah) mereka yang melanggar perjanjian Alloh setelah perjanjian itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Alloh untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di muka bumi… Mereka itulah orang-orang yang merugi. (al-Baqoroh: 27)

 

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ (الرعد: 25)ـ

 

Orang-orang yang melanggar janji Alloh setelah diikrarkannya, memutuskan apa yang diperintahkan Alloh agar disambungkan, dan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka itulah orang-orang yang mendapat laknat (kutukan), dan bagi mereka pula tempat tinggal yang buruk (jahannam). (ar-Ro’d: 25)

 

Bukankah Rosul -alaihish sholatu wassallam- juga telah bersabda:

 

مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا (رواه البخاري 3166)ـ

 

“Barangsiapa membunuh orang kafir yang ada ikatan perjanjian, maka ia tidak akan mencium bau Surga” (HR. Bukhori)?!

 

Lalu bagaimana mereka memahaminya, bahwa siapa yang melakukan hal itu, niscaya akan masuk surga dengan terhormat?!

 

Bagaimana mereka membaca firman Alloh ta’ala ini:

 

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا. وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا. وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (النساء 29-30)ـ

 

Janganlah kalian membunuh diri kalian! Karena sesungguhnya Alloh maha menyayangi kalian… Dan barangsiapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zhalim, maka Kami akan memasukkannya ke Neraka… Yang demikian itu, adalah mudah bagi Alloh… (an-Nisa’ 29-30)

 

Begitu pula sabda beliau -shollallohu alaihi wassalam-:

 

من قتل نفسه  بحديدة فحديدته في يده يتوجأ بها في بطنه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا ومن شرب سما فقتل نفسه فهو يتحساه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا ومن تردى من جبل فقتل نفسه فهو يتردى في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا (متفق عليه)ـ

 

“Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi, maka di neraka nanti besi itu akan berada di tangannya, dan dia menusuk-nusukkan ke perutnya untuk selama-lamanya… Barangsiapa yang minum racun hingga membunuh dirinya, maka -di neraka nanti- ia akan meneguk racun itu untuk selama-lamanya… Dan barangsiapa yang menjatuhkan dirinya dari tebing hingga membunuh dirinya, maka -di neraka nanti- ia akan menjatuhkan dirinya (dari tebing) untuk selama-lamanya”. (HR. Bukhori Muslim)

 

ومن قتل نفسه بشيء في الدنيا عذب به يوم القيامة (متفق عليه)ـ

 

“Barangsiapa bunuh diri dengan sesuatu di dunia, maka ia akan disiksa dengannya pada hari kiamat”. (HR. Bukhori Muslim)

 

الذي يخنق نفسه يخنقها في النار والذي يطعنها يطعنها في النار (رواه البخاري 1365)ـ

 

“Orang yang menyembelih dirinya (di dunia ini), maka ia nantinya akan menyembelih dirinya di Neraka… Dan orang yang menusuk dirinya (di dunia ini), maka ia nantinya akan menusuk dirinya di Neraka”. (HR. Bukhori 1365)

 

Lalu setelah tahu itu semua, mereka malah mengatakan: “Sungguh, ini semua adalah jalan paling cepat menuju Surga!!!

 

Bagaimana mereka membaca Firman Alloh ini:

 

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا (النساء 93)ـ

 

“Barangsiapa membunuh orang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya adalah Neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya, Alloh murka padanya, melaknatnya, dan menyediakan adzab yang besar baginya” (an-Nisa’ 93)

 

Kemudian dipahami mereka, itu dibolehkan karena keadaan yang darurat!!!

 

Bagaimana bisa, bunuh diri menjadi mati syahid di jalan Alloh?!

 

Bagaimana bisa, membunuh orang (tanpa hak) -yang diharamkan Alloh- menjadi jalan menuju Surga?!

 

Bagaimana bisa, menaruh bom dan bahan peledak di rumah-rumah dan restoran-restoran yang dipenuhi banyak wanita, orang tua, dan anak, menjadi jihad di jalan Alloh?!

 

Bagaimana bisa, meledakkan pesawat yang ditumpangi banyak orang yang tak bersalah, menjadi amalan jihad?!

 

Bagaimana bisa, dua tanah suci -yang menjadi pusat Islam- menjadi tempat praktek tindakan bunuh diri?!

 

Dan terakhir… Apakah mereka melakukan praktek-praktek itu tanpa ada tujuan?!

 

Tentunya tidak… mereka melakukan itu semua karena tujuan yang mulia, masuk surga! Mereka juga punya banyak alasan dan dalil-dalil dari syariat yang membolehkan tindakan mereka, bahkan mereka tidak ragu sama sekali dengan keyakinan itu.

 

Alasan dan dalil mereka banyak yang disebarkan lewat berbagai media, tapi jawaban dari dalil-dalil itu terkesan kurang memuaskan bagi banyak orang, karena hanya berupa dalil-dalil umum, tanpa jawaban ilmiah yang terperinci dan dilandasi oleh pembahasan mendasar tentangnya.

 

Sungguh dalam mengatasi masalah ini, tidaklah cukup dengan kita puas bahwa tindakan itu salah, tapi harusnya kita juga berusaha memuaskan orang lain yang meyakini benarnya tindakan itu dengan dalil-dalil syar’i yang jelas, disertai jawaban dan keterangan tentang syubhat-syubhat mereka. Karena, sungguh jika saja mereka tahu bahwa amalan-amalan itu akan menjerumuskan mereka ke Neraka, tentulah mereka tidak akan melakukannya.

 

Atas dasar kewajiban untuk menasehati saudara seiman, penulis ingin memberikan sumbangsih untuk menjelaskan kebenaran yang saya yakini dan juga diyakini oleh sebagian besar kaum muslimin… kebenaran yang ditutup-tutupi oleh para musuh Islam, dan disamarkan dengan banyak syubhat, sehingga syubhat itu banyak mengelabui para pengikut hawa nafsu, dan orang awam… bahkan sebagian orang yang mengaku alim juga turut membantu menyebarkan syubhat-syubhat itu… sehingga bercampurlah antara kebenaran dan kebatilan… Tapi, kebenaran sangatlah jelas bagi siapapun yang menghendakinya…

 

Memang sangat sulit menghadapi orang yang buta hatinya, karena sebab pengikutannya terhadap hawa nafsu, minimnya ilmu, ataupun kebodohan yang sudah parah… tapi hal itu tidak menjadikan kita menyerah dengan kenyataan dan acuh tak acuh terhadap tanggung jawab, sebaliknya hendaknya kita berusaha semampu kita untuk sedikit demi sedikit merubah dan memperbaikinya.

 

Saling menasehati antara kaum muslimin, hanyalah dengan kebenaran… dan kebenaran merupakan buruan utama setiap insan yg beriman, dan akan diambil dari mana pun datangnya… Di sisi lain, menjadi keharusan bagi setiap muslim yg mumpuni ilmunya untuk membantah setiap kebatilan, dari siapa pun datangnya…

 

Dalam tulisan ini, penulis akan membahas syubhat dan apa yg mendasari tindakan mereka, dalam beberapa seri… Saya memohon kepada Alloh, semoga Dia menjadikan tulisan ini bermanfaat… sungguh Dialah yang maha mendengar lagi dekat dengan hamba-Nya… (Bersambung…)

 

USTADZ MUSYAFFA AD DARINY

 

 

Demikian artikel dari Bidang Dakwah Al Ghaniyy Rumah Sakit Ridhoka Salma Cikarang, dengan judul  Terorisme Bukan Dari Islam ( Bagian 1).

Semoga Bermanfaat

Bidang Dakwah RS Ridhoka Salma Cikarang

Leave a Comment