AL-WARID AL-ILAHIYYAH (4) | Artikel Inspirasi Muslim – Bidang Dakwah Rumah Sakit Ridhoka Salma Cikarang
لاَتـَطْلـُبَنَّ بَقَاءَ الوَرِدَاتِ بعدَ انْبَسَطَتْ اَنـْوَارَهاَ واَوْدَعَتْ اسْرَارهَا فلكَ فى اللهِ غِنىً عَنْ كُلِّ شَىءٍ وليسَ يُغْنيْكَ عنهُ شىءٌ
- “ Jangan meminta tetapnya warid, setelah kau merasakan/ mendapatkan nur-nurnya, dan tertangkap semua rahasia-rahasianya, maka cukuplah bagimu mengabdi kepada الله sehingga tidak membutuhkan sesuatu yang lain-Nya,sebab tidak ada sesuatu yang bisa mencukupi kamu tapa pertolongan الله.”
Maksud dari mendapatkan Anwar/ nurnya warid yaitu : yaitu rusak dan hancurnya kebiasaan hawa nafsumu, sehingga hati menjadi bersih dari syahwat jasmaniyyah dan kebiasaan nafsum sehingga lahir dan batinnya hanya menghamba kepada الله. Maksud dari : setelah tertangkap rahasia-rahasia warid, yaitu adanya Yaqin, Tuma’ninah dan ma’rifat dalam hatimu, dan adanya Zuhud, Ridho, dan Taslim, dan munculnya rasa Khusyuk, tawadhu’ dan hinanya diri, dalam hati. Itu semua sebagai tanda Al-Warid Al-Ilahiyyah.
Dan ketahuilah bahwa semua warid, adanya anwar (cahaya-cahaya), tingkat-tingkat maqom kewalian dll, itu semua semata-mata anugerah dari الله kepada hambanya, karena itu hamba tidak boleh bergantung kepada semua itu, tapi cukuplah bergantung pada الله, dan mengabdi kepada-Nya.
Syeikh Abu Sulaiman Ad-daroni ditanya apakah paling utamanya perkara yang bisa mendekatkan diri (taqorrub) kepada الله? beliau menjawab : Supaya الله mengetahui bahwa dalam hatimu tidak mengharapkan sesuatu kecuali hanya الله, baik itu di dunia maupun di akhirat.
تـَطـَلُّعُكَ اِلٰى بقاءِغَيرِهِ دَلِيلٌ علٰى عدمِ وِجْدَانِكَ لهُ واسْتِحياَشُكَ لفِقدَانِ ماَسوَاهُ دليلٌ علٰى عدمِ وُصْلتكَ بهِ
- “ keinginanmu untuk tetapnya sesuatu selain الله itu sebagai bukti bahwa kau belum bertemu الله, dan kerisauan mu karena kehilangan sesuatu selain الله itu bukti belum wushulnya kamu kepada الله.”
Mengharap tetapnya sesuatu itu berarti cinta pada sesuatu tersebut, dan barang siapa mencintai sesuatu pasti dia menjadi hamba sesuatu yang dicintai, begitu juga mengharap tetapnya warid, maqom,dan lain-lain itu menujukkan kalau dia belum menemukan الله, dan barang siapa masih berhajat kepada selain الله itu berarti ia belum ma’rifat kepada الله, dan barang siapa masih risau/ susah sebab kehilangan ahwal atau warid atau lainnya, itu berarti ia belum sampai/ Wushul kepada الله. Karena orang yang sudah sampai itu tidak akan merasa risau/ susah sebab kehilangan sesuatu selain الله. Dan itulah bukti ia telah mencapai derajat yang tinggi, akan tetapi selama masih menginginkan tetapnya sesuatu atau susah dengan hilang/ tidak adanya sesuatu, maka itu suatu bukti bahwa ia belum mencapai derajat hakikat.
Demikian artikel dari Bidang Dakwah Al Ghaniyy Rumah Sakit Ridhoka Salma Cikarang, dengan judul Ingat, Dzolim Dan Durhaka Kepada Orang Tua Akan Disegerakan Balasannya.
Semoga Bermanfaat
Bidang Dakwah RS Ridhoka Salma Cikarang